1 Carilah naskah drama di majalah, buku, ataupun yang ditonton!2. Tentukanlah bagian-bagian penting yang ada di dalam naskah tersebut, yaitu tema, alur, tokoh, latar, amanat, dan maksud penulis membuat naskah drama tersebut!3. Berilah pendapat mengenai isi naskah drama tersebut! Answer
Samaseperti buku, carilah film yang bisa menginspirasi Anda. Salah satu film yang paling menginspirasikan saya adalah Inception. Saya begitu tergila-gila dengan konsep mimpinya hingga saya menulis skenario tentang pembunuhan di dunia mimpi.
1 Carilah naskah drama di majalah, buku, ataupun yang ditonton! 2. Tentukanlah bagian-bagian penting yang ada di dalam naskah tersebut, yaitu tema, alur, tokoh, latar, amanat, dan maksud penulis membuat naskah drama tersebut! 3. Berilah pendapat mengenai isi naskah drama tersebut! JAWABAN 1. Operasi yang Sukses (Empat orang masuk arena
Carilahnaskah drama di majalah, buku, ataupun yang ditonton! 2. Tentukanlah bagian-bagian penting yang ada di dalam naskah tersebut, yaitu tema, alur, tokoh, latar, amanat, dan maksud penulis membuat naskah drama tersebut! 3. Berilah pendapat mengenai isi naskah drama tersebut. Dendam Menghancurkan Persahabatan
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Unduh PDF Unduh PDF Sebuah naskah drama dalam bentuk paling murni meliputi drama dan gerak. Yang harus Anda garap adalah karakter dan bahasa. Agar dapat diperhitungkan seperti Shakespeare, Ibsen, dan Arthur Miller, Anda harus membuat karakter yang kuat dan karakter yang bisa menggerakkan cerita sehingga bisa dipentaskan di gedung teater. Dengan imajinasi yang baik, naskah yang hebat, serta sedikit keberuntungan, Anda akan bergetar saat drama Anda usai dipentaskan. Entah Anda menulis naskah drama untuk ditayangkan di televisi atau demi kenikmatan menulis, selalu menyenangkan untuk mencoba. 1 Mulailah dengan karakter. Drama adalah karya yang digerakkan oleh karakter. Pada dasarnya drama terdiri dari banyak percakapan, karena itu karakter Anda harus benar-benar meyakinkan. Dalam karya drama yang besar, ketegangan batin antar karakter muncul secara eksternal. Dengan kata lain, karakter harus mempunyai masalah yang tampak dalam perilaku mereka. Apa keinginan karakter Anda? Apa yang menghalangi karakter Anda meraih keinginannya? Apa penghalangnya? Untuk mengembangkan karakter, cara yang baik adalah dengan memikirkan pekerjaan yang menarik. Apa pekerjaan terberat yang dapat Anda bayangkan? Anda selalu penasaran dengan pekerjaan apa? Orang seperti apa yang menjadi podiatris perawat kaki yang sakit? Bagaimana seseorang bisa mendapatkan pekerjaan itu? Jangan khawatir soal nama atau deskripsi karakter Anda. Tidak akan punya arti apa-apa jika Anda membuat karakter bernama Rafe, tingginya hampir dua meter, mempunyai perut yang rata, dan kadang-kadang memakai kaus oblong. Pegang satu ciri fisik yang khas. Mungkin karakter Anda mempunyai bekas luka di alis bekas digigit anjing, atau mungkin karakter Anda tidak pernah memakai rok. Hal ini menunjukkan sesuatu tentang diri mereka dan memperkuat karakter. 2 Pikirkan setingnya. Seting drama adalah tempat dan waktu berlangsungnya cerita. Untuk membangun drama, yang penting adalah menempatkan karakter dalam situasi atau lokasi yang menegangkan. Menggabungkan karakter dan seting merupakan cara yang bagus untuk mengembangkan karakter, selain itu penempatan mereka dalam seting tersebut dapat membentuk alur cerita. Jika Anda tertarik dengan sosok seorang podiatris, bagaimana jika podiatris itu berada di Paris, Texas? Orang seperti apa yang menjadi podiatris di Paris, Texas, misalnya? Bagaimana orang itu bisa sampai di sana? Buatlah seting sespesifik mungkin. “Zaman Modern” tidak semenarik “Podiatris Keluarga Dr. Wilson, di samping West Hillsboro Mal Pinggiran Kota, selatan kota, pukul pada hari Jumat Agung.” Semakin spesifik, semakin banyak yang bisa diceritakan. Pikirkan apa yang bisa ditunjukkan dari seting karakter. Siapa yang bekerja di meja kantor podiatri? Jika hal itu merupakan bisnis keluarga, mungkin yang bekerja di situ adalah putri sang podiatris. Siapa yang punya janji pada hari Jumat? Siapa yang menunggu? Mereka masuk ke sana untuk apa? Pikirkan kemungkinannya. Jika Anda membuat drama berdasarkan pada masa depan, pastikan untuk menyiapkan ide tentang kemajuan dunia pada masa tersebut. Jika latar belakang drama Anda adalah hutan, pastikan Anda menyiapkan waktu dan dana yang dibutuhkan untuk menciptakannya. Pastikan untuk menyertakan alasan mengapa setingnya demikian. Misalnya, angin tornado yang melewati hutan sehingga hutannya sekarang rusak. 3 Tentukan inti cerita. “Inti” cerita mengacu pada konflik psikologis yang terjadi dalam karakter. Hal ini sebagian besar tersembunyi sepanjang cerita, tetapi Anda perlu memiliki suatu pemahaman ketika menuliskan drama tersebut. Inti cerita akan membimbing karakter membuat keputusan sepanjang plot. Semakin konkret inti cerita, karakter akan semakin mudah ditulis. Mereka akan membuat keputusan sendiri. Barangkali tokoh podiatris Anda itu ingin menjadi dokter bedah otak, tetapi kurang bernyali. Mungkin jurusan podiatris tidak memiliki jadwal yang berat, sehingga ketika karakter Anda masih kuliah kedokteran, dia masih bisa ikut pesta sampai tengah malam dan tetap lulus ujian. Mungkin sang podiatris sangat tidak bahagia dan tidak puas karena tidak pernah meninggalkan Paris. 4 Cocokkan inti cerita dengan bagian luar cerita. Plot yang buruk akan jalan di tempat, sedangkan plot yang baik akan maju. Tidak menarik jika sang podiatris hanya terus mengatakan bahwa dia tak ingin menjadi podiatris lalu bunuh diri dengan semir sepatu. Sebaliknya, buatlah situasi dramatis lalu tempatkan karakter Anda di situ sehingga keberaniannya teruji dan dia pun berubah. Jika saat itu Jumat Agung, mungkin orangtua sang podiatris yang sudah pensiun dulunya juga podiatris datang untuk makan malam Paskah. Apakah podiatris Anda orang yang saleh? Apakah dia pergi ke gereja? Apakah dia pulang dan membersihkan rumah sebelum akhir pekan mulai? Apakah ayahnya meminta dia mengecek ibu jarinya yang bengkak, LAGI? Apakah ini adalah masalah terakhir yang membuatnya putus asa atau marah? Apa yang akan terjadi? 5 Pahami keterbatasan panggung. Ingat Anda tidak menulis naskah film. Drama pada dasarnya adalah serangkaian percakapan antara orang-orang. Fokusnya harus pada ketegangan antara beberapa karakter, bahasa, dan perkembangan karakter agar menjadi orang yang meyakinkan. Panggung bukan media untuk adu senjata dan kejar-kejaran mobil. Cara lain, keluarlah dari pakem teater yang sudah lazim dan tulislah drama dengan adegan yang mustahil untuk dipanggungkan untuk mengeksplorasi tulisan itu sendiri. Jika Anda tidak sungguh-sungguh berencana mementaskan drama tersebut, perlakukan naskah itu sebagai bentuk lain dari puisi. Bertolt Brecht, Samuel Beckett, dan Antonin Artaud adalah inovator eksperimental drama hebat yang memasukkan partisipasi penonton dan elemen absurd atau surealis dalam drama mereka. 6 Bacalah beberapa drama dan lihatlah beberapa produksi teater. Sama halnya Anda tidak bisa mencoba dan menulis novel jika tidak pernah membaca novel, sebaiknya Anda akrab dengan dunia teater kontemporer. Amati drama yang pernah Anda baca dan sukai untuk melihat bagaimana drama itu diubah menjadi pertunjukan panggung. David Mamet, Tony Kushner, dan Polly Stenham adalah penulis drama yang populer dan banyak menuai pujian. Anda perlu menyaksikan drama yang baru jika hendak menulis naskah drama baru. Bahkan jika Anda mengenal dan menyukai karya-karya Shakespeare, Anda perlu akrab dengan apa yang ada saat ini. Anda tidak hidup pada zaman Shakespeare, jadi tidak masuk akal jika menulis drama seolah-olah Anda sudah menulisnya. Iklan 1 Tulislah draf eksploratif. Jika Anda berencana menjadikan “Paskah Bersama Sang Podiatris” sebagai jalan untuk meraih Tony Award, Anda tetap perlu membuat kejutan untuk diri sendiri dalam naskah tersebut. Anda mungkin mempunyai ide terhebat di dunia, tetapi Anda masih harus benar-benar menulis sesuatu dan biarkan kejutan itu menjadi sesuatu yang diperhitungkan. Dalam draf eksploratif, jangan khawatir soal format drama atau soal cara menuliskannya dengan “benar”, biarkan semuanya mengalir keluar. Menulislah sampai Anda mendapatkan bagian awal, tengah, dan akhir untuk naskah drama tersebut.[1] Mungkin ada karakter baru yang akan masuk ke dalam cerita dan mengubah segalanya. Biarkan saja terjadi. 2 Cobalah membuat drama itu sependek mungkin. Drama secara literal adalah penggalan hidup, bukan biografi. Walaupun ada godaan yang sangat besar untuk melompat sepuluh tahun ke depan atau membuat karakter utama keluar dari pekerjaannya di kantor podiatris dan menjadi aktor terkenal di New York, drama panggung bukan media yang tepat untuk perubahan karakter yang mengguncang. Drama Anda mungkin berakhir dengan keputusan sederhana, atau mungkin berakhir dengan konfrontasi seorang karakter dengan sesuatu yang belum pernah dihadapi. Jika drama Anda berakhir dengan karakter yang bunuh diri atau membunuh orang lain, pikirkan kembali akhir cerita tersebut. 3 Selalu bergerak maju. Pada draf awal, Anda mungkin menulis banyak adegan yang tidak jelas akan menuju ke mana. Tidak apa-apa. Kadang-kadang Anda perlu membuat sang karakter melakukan percakapan panjang yang aneh selama makan malam dengan kakak iparnya agar Anda bisa menemukan perspektif yang sama sekali baru mengenai drama tersebut. Bagus! Itu artinya Anda sukses menulis, tetapi tidak berarti seluruh acara makan malam itu penting bagi drama tersebut. Hindari adegan apa pun yang menunjukkan karakter sendirian. Tidak akan terjadi apa-apa di panggung jika sang karakter hanya berada di kamar mandi sedang menatap cermin. Hindari pembukaan yang terlalu panjang. Jika orang tua sang podiatris akan datang, jangan tunda adegan itu sampai halaman dua puluh. Buatlah adegan itu terjadi secepat mungkin sehingga Anda bisa menulis lebih banyak. Buatlah lebih mudah. 4 Temukan seperti apa suara karakter Anda. Karakter akan menunjukkan siapa dirinya lewat bahasa mereka. Cara mereka mengatakan sesuatu barangkali lebih penting daripada yang sebenarnya mereka katakan.[2] Ketika putri sang podiatris bertanya “Apa salahnya?”, cara sang podiatris menjawab akan menyampaikan kepada para penonton bagaimana menginterpretasi konflik? Mungkin dengan dramatis dia pura-pura memutar bola mata dan terisak “Semuanya salah!” lalu menghamburkan setumpuk kertas ke udara untuk membuat putrinya tertawa. Tetapi kita sebenarnya tahu dia hendak membuat ringan masalah. Karakternya akan terlihat berbeda jika dia berkata, “Tidak ada apa-apa. Kembalilah bekerja.”[3] Jangan biarkan karakter Anda menyuarakan kegalauan batin mereka. Sebaiknya jangan pernah ada karakter yang berseru, “Aku bagai orang dalam tempurung setelah ditinggalkan istriku!” atau apa pun yang secara eksplisit menyampaikan konflik batin mereka. Buat mereka merahasiakannya. Buat aksi mereka berbicara sendiri, dan jangan paksa mereka menjelaskannya sendiri kepada penonton. 5 Revisi. Kalimat apa yang sering diulang penulis? “Bunuhlah tokoh kesayanganmu.” Lemparkan kritik keras pada draf awal agar tulisan pertama yang acak-acakan menjadi drama yang hebat dan realistis seperti yang ingin Anda tulis. Potong adegan yang melenceng, buang karakter yang tidak berguna, dan buat drama seketat dan melaju secepat mungkin. Telusuri kembali draf Anda dengan pensil dan lingkari momen apa pun yang membuat naskah drama itu tersendat, lalu garis bawahi momen yang membuat drama itu maju. Potong bagian-bagian yang Anda lingkari tersebut. Jika akhirnya Anda memotong 90% tulisan Anda, tidak apa-apa. Isi kembali dengan hal-hal yang membuat cerita itu bergerak maju. 6 Tulis draf sebanyak-banyaknya. Tak ada patokan jumlah draf. Teruslah menulis sampai drama itu rasanya berakhir, sampai membuat Anda puas membacanya dan memenuhi harapan Anda mengenai suatu cerita. Simpan setiap versi draf sehingga Anda tidak takut mengubah atau memperbaikinya dan selalu bisa kembali ke versi awal jika Anda mau. Ukuran fail prosesor Word cukup kecil, jadi tidak masalah. Iklan 1 Bagi plot menjadi beberapa adegan dan babak. Satu babak adalah drama-mini tersendiri, terdiri dari beberapa adegan. Drama rata-rata meliputi 3-5 babak. Biasanya, satu adegan terdiri dari serangkaian karakter. Jika ada karakter baru yang diperkenalkan, atau jika ada pergerakan karakter ke tempat lain, itu berarti Anda bergerak ke adegan lain. Sebuah babak sulit untuk dibedakan. Kisah sang podiatris misalnya, mungkin babak pertamanya berakhir dengan kedatangan orangtuanya dan pengenalan konflik utama. Babak kedua bisa saja meliputi perkembangan konflik tersebut, meliputi adegan ketika orangtuanya adu pendapat dengan putri sang podiatris, hidangan malam Paskah sudah dimasak dan mereka sudah ke gereja. Pada babak ketiga, putri podiatris itu mungkin berekonsiliasi dengan sang ayah, merawat kaki ayahnya yang sakit. Tamat. Semakin Anda berpengalaman menulis naskah drama, Anda akan semakin mampu berpikir dalam konteks babak dan adegan ketika menulis draf awal. Jangan khawatir soal itu pada awalnya. Membuat format tidak terlalu penting dibandingkan membuat drama itu menjadi benar. 2 Masukkan arahan panggung. Masing-masing adegan sebaiknya dimulai dengan arahan panggung, di situ Anda bisa memberi gambaran singkat mengenai komponen fisik panggung. Tergantung kisah Anda, hal ini bisa rumit atau sederhana. Ini adalah kesempatan untuk memengaruhi seperti apa tampilan drama itu nantinya. Jika perlu memasang senapan di tembok pada Babak Satu, letakkan di sana. Selain itu, masukkan arahan karakter sepanjang dialog. Aktor boleh melakukan perubahan terhadap dialog dan gerakan jika mereka dan sutradara menganggapnya cocok, tetapi sebaiknya berikan arahan gerakan fisik yang penting jika Anda pandang demikian sepanjang dialog. Ciuman, misalnya, mungkin penting untuk diarahkan, tetapi jangan berlebihan. Anda tidak perlu menggambarkan setiap gerakan fisik karakter, karena aktor akan mengabaikan arahan seperti itu. 3Tandai setiap dialog karakter. Dalam drama, setiap dialog karakter ditandai dengan penulisan nama mereka dalam huruf besar, masuk dalam paragraf setidaknya 10 sentimeter. Beberapa penulis naskah drama meletakkan dialog pada bagian tengah halaman, tetapi ini terserah Anda. Anda tidak perlu menggunakan tanda petik atau tanda lainnya, cukup pisahkan bahasa dengan menuliskan nama karakter setiap kali mereka berbicara. 4Masukkan bagian depan yang penting. Hal ini meliputi prolog yang ingin Anda sisipkan dalam drama, daftar karakter dan deskripsi singkat tentang mereka, catatan apa pun yang ingin Anda masukkan mengenai tata panggung atau pedoman arahan, dan mungkin ringkasan singkat atau garis besar drama jika Anda hendak mengirimkan naskah drama itu ke kontes teater.[4] Iklan Jangan membuat karakter sebelum menulis naskah drama. Ketika Anda menulis, Anda akan tahu kapan karakter dibutuhkan dan akan tahu apa yang seharusnya mereka lakukan. Beri jeda waktu antar adegan untuk perubahan adegan dan ketika aktor menempati posisinya. Jangan khawatir soal nama. Anda nanti selalu dapat mengubah nama karakter. Jika itu bukan pertunjukan komedi, perhatikan hal-hal yang lucu. Orang mudah tersinggung pada pertunjukan yang bukan komedi. Jika itu komedi, Anda punya ruang yang lebih luas untuk mengatakan sesuatu. Tetapi jangan berlebihan sehingga menjadi buruk. Misalnya, jangan ada gurauan yang rasis atau berbau seks. Jangan ada kata-kata makian yang diucapkan anak-anak. Hal itu hanya cocok untuk film. Kadang bisa diselipi gurauan agama, tetapi sebagian orang bisa menganggap serius gurauan seperti itu. Anda dapat menulis ketika karakter masuk rumah rumahnya adalah penonton. Ini kerap dipakai untuk pertunjukan musikal, tetapi jika harus seperti itu, jangan berlebihan. Kreatiflah. Bayangkan terlebih dahulu aktor atau aktris yang sudah Anda miliki sebelum memulai untuk mempermudah memilih pemeran casting. Iklan Referensi Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
NUH 3 Buku Guru Bahasa Indonesia 343 Catatan 1. Reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu bab. 2. NUH adalah Nilai Ulangan Harian yang dilakukan pada akhir pembelajaran satu bab. 3. Nilai akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih menyita konsentrasi dan waktu pengerjaan relatif lama. Nilai tugas diambil dari pembelajaran A dan C. 2. Penilaian Keterampilan Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, dan portofolio. Unjuk kerja dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat berupa baik unjuk kerja lisan maupun tulis. Proyek diberikan diberikan minimal 1 kali X dalam satu semester, dan biasanya diberikan pada proses pembelajaran akhir. Portofolio diperoleh dari kumpulan tugas keterampilan yang dikerjakan peserta didik selama proses pembelajaran. Rumus penentuan nilai akhir untuk KD 4 keterampilan diambil dari nilai optimal yang diperoleh peserta didik pada setiap KD. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK Interaksi dengan orang tua dilakukan untuk mengomunikasikan tugas mandiri dan hasil belajar portofolio peserta didik kepada orang tua. Tugas mandiri, melakukan observasi, harus disampaikan secara resmi melalui surat izin kepada orang tua apabila peserta didik ditugaskan melakukan observasi di luar jam sekolah. Orang tua juga diminta menandatangani serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya pada bagian yang telah disediakan. Kemudian, lembar tugas dan lembar jawaban ulangan yang telah ditandatangani orang tua/wali diserahkan kembali kepada guru untuk disimpan. 344 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Bab VIII Bermain Drama Sumber Gambar Berlangsungnya pertunjukan teater drama. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Buku Guru Bahasa Indonesia 345 Kompetensi Inti KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi alur cerita, babak Mempertunjukan salah satu tokoh demi babak, dan konflik dalam dalam drama yang dibaca atau drama yang dibaca atau ditonton. ditonton secara lisan. Menganalisis isi dan kebahasaan Mendemonstrasikan sebuah drama yang dibaca atau ditonton. naskah drama dengan memperhati- kan isi dan kebahasaan. Peta Konsep Mengidentifikasi alur Memahami struktur drama cerita, babak demi yang dibaca atau ditonton. babak, dan konflik Mengidentifikasi unsur- dalam drama yang unsur drama. dibaca atau ditonton. Bermain Mempertunjukkan Menelaah bagian-bagian Drama salah satu tokoh dalam penting dalam naskah drama yang dibaca atau drama yang dibaca ditonton. atau yang ditonton Menampilkan satu tokoh dalam drama. secara lisan. Menganalisis isi drama Menganalisis isi dan yang dibaca atau disimak. kebahasaan dalam Menganalisis kebahasaan drama yang dibaca dalam drama yang dibaca atau disimak. atau ditonton. Memahami teknik dan langkah-langkah Mendemonstrasikan pementasan drama. sebuah naskah Mendemonstrasikan drama dengan naskah drama dengan memperhatikan isi dan memperhatikan isi dan kebahasaan. kebahasaan. 346 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK A. Mengidentifikasi Alur Cerita, Babak Demi Babak, dan Konflik dalam Drama yang Dibaca atau Ditonton Ind 1 Memahami struktur drama yang dibaca atau ditonton. Ind 2 Mengidentifikasi unsur-unsur drama. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 1 Memahami Struktur Drama yang Dibaca atau Ditonton Petunjuk untuk Guru Guru dapat melakukan apersepsi dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik tentang drama. Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan antara lain sebagai berikut. a. Apakah kamu pernah menyaksikan pementasan sebuah drama? b. Pernahkah kamu memerankan tokoh dalam sebuah drama? c. Hal apa sajakah yang kamu temukan ketika menyaksikan sebuah drama dan membuat naskah drama? Setelah menyampaikan materi dan indikator yang akan dipelajari, guru memberikan pemodelan teks prosedur. Guru dapat menayangkan contoh teks eksplanasi melalui teks yang disediakan, dari internet, atau dari sumber lainnya. Pada kegiatan pemodelan, guru menugaskan peserta didik untuk mencermati contoh teks prosedur yang disediakan guru dapat memilih teks lain yang lebih sesuai dengan situasi dan latar belakang peserta didik. Berikut adalah teks yang dapat disajikan kepada peserta didik. Sebagaimana jenis teks lainnya, drama terdiri atas bagian-bagian yang tersusun secara sistematis. Susunan bagian-bagian drama tersebut sebenarnya merupakan salah unsur drama pula, yakni yang biasa disebut dengan alur. Seperti juga bentuk-bentuk sastra lainnya, sebuah cerita drama pun harus bergerak dari suatu permulaan, melalui suatu bagian tengah, menuju suatu akhir. Ketiga bagian itu diapit oleh dua bagian penting lainnya, yakni prolog dan epilog. 1. Prolog adalah kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang cerita, yang biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu. 2. Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi simpulan atapun amanat tentang isi keseluruhan dialog. Bagian ini pun biasanya disampaikan oleh dalam atau tokoh tertentu. Buku Guru Bahasa Indonesia 347 Adapun ketiga bagian itu adanya dalam dialog, yang meliputi bagian orientasi, komplikasi, dan resolusi denouement. Bagian-bagian itu terbagi dalam babak- babak dan adegan-adegan. Satu babak biasanya mewakili satu peristiwa besar dalam dialog yang ditandai oleh suatu perubahan atau perkembangan peristiwa yang dialami tokoh utamanya. Adapun adegan hanya melingkup satu pilahan- pilahan dialog antara beberapa tokoh. Struktur Drama Prolog Dialog Epilog Orientasi Konflik Resolusi Bagan Struktur Drama a. Orientasi sesuatu cerita menentukan aksi dalam waktu dan tempat; memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi sesuatu cerita, mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita tersebut, dan ada kalanya membayangkan resolusi yang akan dibuat dalam cerita itu. b. Komplikasi atau bagian tengah cerita, mengembangkan konflik. Sang pahlawan atau pelaku utama menemukan rintangan-rintangan antara dia dan tujuannya, dia mengalami aneka kesalahpahaman dalam perjuangan untuk menanggulangi rintangan-rintangan ini. c. Resolusi atau denouement hendaklah muncul secara logis dari apa-apa yang telah mendahuluinya di dalam komplikasi. Titik batas yang memisahkan komplikasi dan resolusi, biasanya disebut klimaks turning point. Pada klimaks itulah terjadi perubahan penting mengenai nasib sang tokoh. Kepuasan para penonton terhadap suatu cerita tergantung pada sesuai- tidaknya perubahan itu dengan yang mereka harapkan. Pengarang dapat mempergunakan teknik flashback atau sorot balik untuk memperkenalkan penonton dengan masa lalu sang pahlawan, menjelaskan suatu situasi, atau untuk memberikan motivasi bagi aksi-aksinya. 348 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Perhatikan contoh teks berikut! Panembahan Reso karya Rendra Sumber Gambar Rendra. Di rumah Panembahan Reso. Pagi hari. Ada Aryo Lembu, Aryo Jambu, Aryo Bambu, Aryo Sumbu, Aryo Sekti, Ratu Dara, dan Panembahan Reso. Sekti Panembahan Reso, jadi saya datang kemari untuk mengantar teman-teman Aryo, yang dulu diutus oleh almarhum Sri Baginda Raja Tua untuk keliling kadipaten- kadipaten, menghadap kepada Anda. Reso Selamat datang, para Aryo. Kedatangan Anda di ibu kota sangat kami nantikan. Terutama oleh Sri Baginda Maharaja. Lembu Sebelum menghadap Sri Baginda Raja. Maaf, Maharaja, bukan Raja. Sekti Lembu Ah, ya! Ampun seribu ampun! Sebelum kami menghadap Sri Baginda Maharaja, kami lebih dahulu menghadap Anda dan juga Sri .... Ratu Dara? Ya, betul! Sri Ratu Dara! Sekti Buku Guru Bahasa Indonesia 349 Lembu Oh! Kami lebih dahulu menghadap Anda dan Sri Ratu Dara, untuk lebih meyakinkan diri bahwa kami tidak akan membuat kesalahan yang sama sekali tidak kami maksudkan. Bambu Selama kami pergi bertugas, telah banyak terjadi perubahan dengan menurut cara yang sah. Kami akan menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Jambu Pendeknya, kami mengakui kedaulatan Sri Baginda Maharaja Gajah Jenar dan tunduk kepada semua keputusan yang telah disabdakan oleh Sri Baginda. Sumbu Kami telah menjalankan tugas yang justru kami anggap penting untuk mempertahankan keutuhan kerajaan. Sekarang kami tetap patuh dan bersedia untuk membela keutuhan kerajaan di bawah naungan Sri Baginda Maharaja Gajah Jenar. Reso Bagus! Bagus! Dengan cepat saya bisa mengumpulkan bahwa Anda berempat abdi Raja yang tahu diri dan tahu akan kewajiban. Bagus. Bagus. Sri Baginda pasti akan ikhlas menerima bakti Anda semua. Jambu Syukurlah kalau begitu. Kami juga sangat berterima kasih kepada Sri Baginda karena beliau telah memberikan perhatian besar kepada para istri kami. Bagaimanakah keadaan mereka? Saya sendiri sudah merasa sangat kangen dengan istri saya, setelah sekian lama dipisahkan oleh tugas demi kerajaan. Reso Jangan khawatir. Keadaan mereka sangat mewah dan sejahtera. Mereka dibawa ke istana demi keamanan mereka sendiri. Jangan sampai mereka menjadi korban dari pancaroba perubahan. Nanti setelah Anda menghadap Maharaja, pasti istri Anda akan diantar ke rumah kembali. Sri Ratu Dara dan Sri Ratu Kenari selalu bermain- main dengan mereka. Dara Kami sering bermain bersama sampai agak larut malam. Kami saling bercerita tentang pengalaman hidup masing-masing. Jambu Sungguh kami sangat berutang budi untuk kebaikan hati semacam itu. 350 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Reso Jadi, kerajaan dalam keadaan kurang lebih utuh! Lembu Begitulah. Kecuali keadaan di Tegalwurung! Panji Tumbal berhasil ditawan oleh Pangeran Kembar. Pangeran Bindi menduduki seluruh Kadipaten Tegalwurung dan menyatakan menentang kedaulatan Maharaja kita, Berta menobatkan dirinya sendiri menjadi Raja. Pangeran Kembar mendukungnya. Hm! Ini bukan persoalan remeh. Reso Dara Ia bukan putra tertua dari almarhum Sri Baginda Raja yang dulu. Reso Atas dasar kekuatan! Setiap orang yang merasa dirinya kuat boleh saja menobatkan dirinya menjadi Raja. Seperti juga Raja yang dulu mendirikan kerajaan ini. Tinggal soalnya apakah ia akan bisa membuktikan bahwa dirinya benar-benar yang terkuat di seluruh negara. Bisa tidak ia menundukkan semua tandingan yang ada. Dara Jadi, ia menantang kekuasaan Maharaja kita! Reso Sanggupkah maharaja kita menyingkirkan dia atau sanggupkah dia menyingkirkan maharaja kita? Itu saja persoalannya. Bambu Dengan dukungan Anda sebagai pemangku, maharaja kita pasti akan bisa menumpas tandingannya, di Tegalwurung! Jambu Besar kepercayaan kami kepada Anda untuk bisa mengatasi keadaan ini, Panembahan. Lembu Dari sejak masih tinggal di istana, Pangeran Bindi sangat mengerikan tingkah lakunya. Tanpa ragu-ragu saya akan membantu Anda untuk membela maharaja kita. Reso Aryo Sumbu, apakah Anda juga mempunyai kemantapan seperti itu? Sumbu Jelas dan tegas Ya, Panembahan! Buku Guru Bahasa Indonesia 351 Reso Setelah Anda semua beristirahat beberapa hari, bantulah Sri Baginda untuk memerangi para pemberontak. Anda semua mempunyai pengalaman yang luas di dalam pertempuran. Lembu Di bawah pimpinan Anda kami semua patuh dan setia. Reso Silakan pulang dulu dan nanti sore menghadap Maharaja di Istana. Keempat Aryo mohon diri lalu keluar. Sekti Pengaruh Anda terhadap para Aryo, para Panji, dan para Senapati sungguh sangat besar. Memang hanya Anda yang bisa menyelamatkan kerajaan dari bencana- perpecahan. Sekarang saya pamit dulu, Panembahan. Di rumah saya ada tamu yang menginap. Setelah minum kopi sore hari dengan tamu itu, saya akan menghadap maharaja ke istana. Reso Apakah kamu itu akan tinggal lama di rumah Anda? Sekti Seperti biasanya, agak lama juga. Salam, Ratu Dara. Salam, Panembahan pergi. Dara Anakku seorang diri tak akan bisa mempertahankan takhtanya. Reso Itulah sebabnya kita harus membantu Baginda. Dara Maharaja boneka itu mulai memuakkan saya. Reso Tidak baik berkata begitu sementara Baginda ialah darah dagingmu sendiri. Dara Panembahan suamiku, ternyata Anda begitu kuat dan kuasa, kenapa Anda tidak ingin menjadi raja? Reso Hahahaha! Apa kurang enaknya menjadi orangtua dan pemangku. Sumber Horison Sastra Indonesia 4, Kitab Drama, 2002 352 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Teks yang telah kamu baca itulah yang dinamakan dengan drama. Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti ‘berbuat, berlaku, bertindak, beraksi, dan sebagainya’. Drama berarti ‘perbuatan, tindakan atau action’. Drama dapat pula diartikan sebagai sebuah lakon atau cerita berupa kisah kehidupan dalam dialog dan lakuan tokoh yang berisi konflik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, drama memiliki beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai syair atau prosa yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku akting atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Pengertian lain, drama adalah kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di pentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur pembantu dekor, kostum, rias, lampu, musik, serta disaksikan oleh penonton. Terdapat beberapa bentuk drama, di antaranya, adalah sebagai berikut. 1. Berdasarkan bentuk sastra cakapannya a. Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi. b. Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa. 2. Berdasarkan sajian isinya a. Tragedi drama duka, yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada keputusasaan dan kehancuran. Dapat juga berarti drama serius yang melukiskan pertikaian di antara tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan malapetaka atau kesedihan. b. Komedi drama ria, yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun selorohan, di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan bahagia. c. Tragikomedi drama dukaria, yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur dukacita, tetapi berakhir dengan kebahagiaan. 3. Berdasarkan kuantitas cakapannya a. Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata b. Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata. c. Dialog-monolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-kata. 4. Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya a. Opera, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau musik. b. Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan seni drama dan tari. c. Tablo, yaitu drama tanpa gerak atau dialog. 5. Bentuk-bentuk lain a. Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konversi alur, penokohan, dan tematik. b. Drama baca, naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan. c. Drama borjuis, drama yang bertema tentang kehidupan kaum bangsawan muncul abad ke-18. Buku Guru Bahasa Indonesia 353 d. Drama domestik, drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa. e. Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejahatan atau keruntuhan tokoh utama. f. Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja di Abad Pertengahan. g. Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri atas satu babak, berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas. h. Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada terutama di perdesaan. Tugas 1. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat! a. Unsur-unsur drama meliputi apa saja? b. Adakah unsur yang berbeda pada drama dengan karya sastra yang lain, seperti novel? 2. Kerjakan latihan berikut sesuai dengan instruksinya! a. Perhatikanlah dengan baik teks drama di atas yang akan dibacakan/diperankan oleh teman-teman kamu. Bersamaan dengan itu, catatlah hal-hal penting yang ada di dalamnya, terutama berkaitan dengan unsur-unsur intrinsiknya! b. Secara berkelompok, diskusikanlah naskah drama di bawah ini berdasarkan aspek-aspek berikut a. latar, b. alur, c. penokohan, dan d. tema/amanatnya. c. Sajikanlah pendapat kelompokmu itu di depan kelas untuk ditanggapi oleh kelompok lain! Contoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan dengan jawaban berbeda selama substansinya benar. 1. Pada jawaban ini, peserta didik menentukan unsur-unsur yang ada dalam drama. a. Unsur-unsur drama ialah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Intrinsik meliputi tema, alur, latar, penokohan, dialog, konflik, dan amanat. Sementara itu, unsur ekstrinsik ialah unsur yang memengaruhi sebuah cerita. Misalnya, faktor ekonomi, sosial, politik, budaya, dan pendidikan. 354 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK b. Salah satu unsur yang menjadi pembeda dengan karya sastra lain dari drama ialah adanya dialog percakapan antartokoh. 2. Pada jawaban ini, peserta didik menemukan dan mencermati teks drama yang disajikan/dibacakan di depan kelas. Kemudian, peserta didik lain mencatat hal-hal penting yang terdapat dalam teks drama tersebut meliputi tema, alur, penokohan, dan amanatnya. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 2 Mengidentifikasi Unsur-Unsur Drama Petunjuk untuk Guru Pada pembahasan ini, guru membimbing peserta didik untuk meng- identifikasi unsur-unsur yang terdapat dalam drama. Tampak dalam contoh sebelumnya bahwa teks drama ternyata dibentuk oleh banyak unsur. Di dalamnya ada latar, misalnya pada drama tersebut latarnya adalah di rumah Panembahan Reso, pada pagi hari. Di dalamnya juga ada tokoh, yakni Aryo Lembu, Aryo Jambu, Aryo Bambu, Aryo Sumbu, Aryo Sekti, Ratu Dara, dan Panembahan Reso. Ada juga dialog antartokoh. Di samping itu, terdapat juga tema dan amanat. Berikut paparan lebih lengkap tentang unsur-unsur tersebut. 1. Latar Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana di dalam naskah drama. a. Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian di dalam naskah drama, seperti di rumah, medan perang, di meja makan. b. Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian di dalam naskah drama, seperti pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945. c. Latar suasana/budaya, yaitu penggambaran suasana ataupun budaya yang melatarbelakangi terjadinya adegan atau peristiwa dalam drama. Misalnya, dalam budaya Jawa, dalam kehidupan masyarakat Betawi, Melayu, Sunda, Papua. 2. Penokohan Tokoh-tokoh dalam drama diklasifikasikan sebagai berikut. a. Tokoh gagal atau tokoh badut the foil Tokoh ini yang mempunyai pendirian yang bertentangan dengan tokoh lain. Kehadiran tokoh ini berfungsi untuk menegaskan tokoh lain itu. Buku Guru Bahasa Indonesia 355 b. Tokoh idaman the type character Tokoh ini berperan sebagai pahlawan dengan karakternya yang gagah, berkeadilan, atau terpuji. c. Tokoh statis the static character Tokoh ini memiliki peran yang tetap sama, tanpa perubahan, mulai dari awal hingga akhir cerita. d. Tokoh yang berkembang. Misalnya, seorang tokoh berubah dari setia ke karakter berkhianat, dari yang bernasib sengsara menjadi kaya raya, dari yang semula adalah seorang koruptor menjadi orang yang saleh dan budiman. 3. Dialog Dalam drama, percakapan atau dialog haruslah memenuhi dua tuntutan. a. Dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. Dialog haruslah dipergunakan untuk mencerminkan apa yang telah terjadi sebelum cerita itu, apa yang sedang terjadi di luar panggung selama cerita itu berlangsung; harus pula dapat mengungkapkan pikiran-pikiran serta perasaan-perasaan para tokoh yang turut berperan di atas pentas. b. Dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran sehari-hari. Tidak ada kata yang harus terbuang begitu saja; para tokoh harus berbicara jelas dan tepat sasaran. Dialog itu disampaikan secara wajar dan alamiah. 4. Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi drama. Tema dalam drama menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Untuk mengetahui tema drama, kita perlu mengapresasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Tema jarang dinyatakan secara tersirat. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus memahami drama itu secara keseluruhan. 5. Pesan atau amanat merupakan ajaran moral didaktis yang disampaikan drama itu kepada pembaca/penonton. Amanat tersimpan rapi dan disembunyikan pengarangnya dalam keseluruhan isi drama. - Tempat Latar Penokohan - Tokoh idaman - Waktu - Tokoh gagal - Suasana - Tokoh statis - Tokoh berkembang Unsur Drama - Gagasan Tema/ Dialog -Menunjang umum Amanat gerak laku - Tajam dan - Ajaran moral terbit didaktis Bagan Unsur-unsur drama 356 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Tugas Tentukanlah unsur-unsur drama dari pementasan sebuah drama atau dari naskah drama yang dibaca! Contoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan dengan jawaban berbeda selama substansinya benar. Pada jawaban ini, peserta didik menentukan unsur-unsur drama dari pementasan atau naskah. Cermatilah contoh teks drama berikut! Operasi yang Sukses Empat orang masuk arena pertunjukan. Satu orang yang sakit di atas tempat tidur digotong dua orang. Satu orang lagi sebagai ibu yang latah Otong “Aduh! ... Hemm...Heeemmm...!†mengerang karena sakit payah. Ayah “Sudah-sudah, turunkan di sini!†tempat tidur diturunkan. Otong “Aduh....! Heemmm...! Ingin minum....Air...!†Ibu “Minum....Otong? Haus? Nanti,nanti, nanti mondar-mandir, linglung...Apa... Ayah yaa?†Ibu membentak “Cepat, Bu!†Ayah “Eh...air! Oh, ya...air!†terus keluar dari arena dan kembalinya membawa ember Ibu berisi air. “Otong, Otong...! Ini airnya, Ibu bawakan banyak sekali!†Otong “Ya, Allah! Ibu! Apa tidak ada gelas?†Ibu “Ini saja biar kenyang!†Otong segera didudukkan dan ibu mengangkat ember Ayah untuk memberi minum. Ibu “Haaciih...!†Otong bersin dan tidak jadi minum, bahkan menolaknya. Ucin “Mengapa Tong, mengapa? Minumlah biar sembuh!†Ayah “Itu air apa, Bu? Kok baunya begini?†Ucin “sadar Ya Allah...! Ini air dari pispot!†terus keluar membawa lagi ember. Otong “Ayah, bagaimana kalau kita panggilkan dokter saja?†Ibu “Ya, ya..., cepat kamu lari, Ucin! Katakanlah kepada dokter penyakitnya gawat Ayah sekali!†Ibu “Baik, Ayah!†sambil segera keluar. Ayah “Aduuh....! Hemmm, hemmm....!†Ibu masuk membawa air ke dalam gelas “Ali...Ucin ke mana, Ayah?†“Sedang memanggil dokter, Bu!†“Dokter? Untuk apa memanggil dokter?†“Mengobati penyakit Otong. Nah, itu dokternya datang,†Ucin dan dokter masuk dengan membawa koper berisi alat-alat kedokteran. “Oh, Pak Dokter! Cepat Pak Dokter, Otong sudah mengkhawatirkan, sembuhkan Dokter, jangan sampai mati!†Buku Guru Bahasa Indonesia 357 Dokter “Ya, ya...! Nanti saya periksa dulu!†Dokter langsung memeriksa. “Wah ini Ibu penyakit Ayah “Berbahaya? Aduh, aduh!†mondar-mandir. “Kasihan Otong! Nyawamu tak Dokter tertolong. Gusti...!†menangis. Ayah “Ibu, jangan ribut dulu! Tunggu saja bagaimana dokter!†Dokter Ibu “Sabar, Bu, mudah-mudahan anak ibu bisa tertolong!†Dokter “Bagaimana penyakitnya, Dokter?†Ibu “Wah, penyakitnya berbahaya. Ia mesti dioperasi. Ia terserang penyakit kencing Dokter batu!†“Kencing batu? Heran Batu apa, Dokter? Batu kali atau batu cincin?†Ayah “Batu baterai†sambil membuka kopor. Alat operasi dikeluarkan, yaitu gergaji, Dokter parang, palu, gunting kaleng, jarum karung, tang, dan obeng. “Aduh, aduh, aduh...! Ada gergaji, gunting, palu, dan segala macam, untuk apa Otong Dokter?†Dokter “Parang ini untuk membelah kulit. Gunting untuk memotong urat, gergaji untuk Otong menggergaji batu yang menempel pada kandung seni. Kalau batunya besar perlu Dokter dipukuli, dihancurkan dengan palu ini. Coba pegang satu-satu. Nanti kalau saya Otong minta,segera berikan!†Dokter memberikan alat-alat tersebut kepada ketiga orang Dokter itu. “Awas, operasi akan segera dimulai. Parang, berikan!†Ibu “Memberi parang kepada dokterâ€. “Coba, tangan itu dipegang oleh seorang. Oleh Ibu saja! Setiap kaki dipegang oleh satu orang. Tahan jangan sampai bergerak. Operasi segera dimulai. Satu...dua...ti...†sambil mengayunkan parang diarahkan ke perut pasien. “Tahan, Dokter!†Otong bangun, dengan paksa melepaskan diri dari pegangan. “Operasi cara apa, kok begitu?†“Ini operasi istimewa, untuk mengobati penyakit malas! Bagaimana, mau operasi? Atau sudah sembuh?†“Jangan dioperasi Dokter, saya sudah sudah sembuh!†“Tidak mau malas lagi?†“Tidak, Dokter!†“Nah, Pa, Bu, anak ibu ini penyakitnya hanya malas, tidak mau bekerja. Sekarang sudah sembuh!†“Oh, pantas....Otong, Otong! Kalau tidak mau mencangkul sawah, terus terang pura-pura. Membuat orang lain panik!†maka, semua keluar. Selesai. Sumber Teks drama “Operasi yang Sukses†karya M. Hasbi, Rosda 1999 Dari teks drama “Operasi yang Sukses†tersebut, kamu dapat membuat analisis berdasarkan keterkaitan antarunsurnya. 1. Jenis drama ini termasuk komedi sebab aspek kelucuannya sangat 2. Tokoh drama ini terdiri atas Otong, Ayah, Ibu, Ucin, dan 3. Ciri tokoh dapat diketahui dengan mudah. Dari kramagung dijelaskan, misalnya tokoh Ibu sebagai orang latah. Adapun tokoh utamanya adalah Otong sebab dari awal hingga akhir cerita menjadi pusat 358 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 4. Latar cerita drama tersebut terjadi di rumah Otong. Ini terbukti sejak awal, yakni melalui keterangan pengarang berikut. Otong “Aduh! ... Hemm...Heeemmm...! mengerang karena sakit payah. Ayah “Sudah-sudah, turunkan di sini! tempat tidur diturunkan. Selain itu, juga keterangan tokoh Ucin yang akan memanggil dokter. Jadi, latar tempatnya bukanlah rumah sakit. Ucin “Ayah, bagaimana kalau kita panggilkan dokter saja?†Ayah “Ya, ya..., cepat kamu lari, Ucin! Katakanlah kepada dokter penyakitnya gawat sekali!†5. Tahap permulaan alur dijelaskan bahwa Otong sakit sehingga Ayah dan Ibu serta Ucin ikut panik. Dalam keadaan itu, Ucin mengusulkan untuk meminta bantuan dokter. Cerita terus berkembang menuju alur pertengahan. Pada tahap ini, tokoh dokter meneliti penyakit Otong yang dikatakannya gawat sehingga harus dilakukan operasi. Otong menderita penyakit kencing batu. Keadaan makin panik, terutama dialami Ibu Otong. Ketika operasi hendak dilakukan, si dokter sudah siap dengan peralatan operasi, seperti dijelaskan dalam teks drama sambil membuka kopor. Alat operasi dikeluarkan, yaitu gergaji, parang, palu, gunting kaleng, jarum karung, tang, dan obeng. Konflik pun mulai mereda. Otong bangkit dari tidurnya, sebagaimana dijelaskan berikut. Otong “Tahan, Dokter!†Otong bangun, dengan paksa melepaskan diri dari pegangan. “Operasi cara apa, kok begitu?†Dokter “Ini operasi istimewa, untuk mengobati penyakit malas! Bagaimana, mau operasi? Atau sudah sembuh?†Otong “Jangan dioperasi Dokter, saya sudah sudah sembuh!†6. Setelah membaca utuh teks drama ini, kamu dapat menemukan tema, watak, dan amanat/pesannya. Judul drama “Operasi yang Sukses†membantu kamu menentukan unsur tema, watak, dan pesan. Penyakit Otong mungkin tidak akan diketahui kalau tidak dioperasi oleh dokter. Karena merasa takut melihat alat- alat operasi, Otong tidak jadi sakit. Ternyata, dia hanya berpura-pura sakit. Watak Otong dijelaskan melalui ucapan dokter dan pengakuan Otong, sebagaimana dijelaskan dalam adegan berikut. Dokter “Ini operasi istimewa, untuk mengobati penyakit malas! Bagaimana, mau operasi? Atau sudah sembuh?†Otong “Jangan dioperasi Dokter, saya sudah sudah sembuh!†Dokter “Tidak mau malas lagi?†Buku Guru Bahasa Indonesia 359 Teks drama ini memberikan pesan kepada pembaca bahwa perbuatan malas dan berpura-pura itu tidak baik. Kedua nilai ini jika dikaitkan dengan kehidupan kamu sehari-hari sangatlah merugikan. B. Mempertunjukkan Salah Satu Tokoh dalam Drama yang Dibaca atau yang Ditonton secara Lisan Ind 1 Menelaah bagian-bagian penting dalam naskah drama yang dibaca atau ditonton. Ind 2 Menampilkan satu tokoh dalam drama. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 1 Menelaah Bagian-bagian Penting dalam Naskah Drama yang Dibaca atau Ditonton Petunjuk untuk Guru Untuk menulis naskah drama, sekurang-kurangnya kita dapat menggunakan tiga sumber, yakni dari karya sudah ada, semacam dongeng, cerpen, ataupun novel. Bisa juga berdasarkan imajinasi dan pengalaman sendiri ataupun orang lain. Membuat naskah drama dari karya yang sudah ada tidak begitu sulit. Hal ini karena ide cerita, alur, latar, dan unsur-unsur lainnya sudah ada. Dalam hal ini, kita hanya mengubah formatnya saja ke dalam bentuk dialog. Seperti yang kita ketahui bahwa ciri utama drama adalah bentuk penyajiannya yang semua berbentuk dialog. Oleh karena itu, tugas kita dalam hal ini adalah mengubah seluruh rangkaian cerita yang ada dalam novel ke dalam bentuk dialog. Selain itu, kita bisa menggunakan pengalaman. Kita akan mudah menceritakannya ke dalam bentuk drama karena kejadiannya teramati, terdengar, dan bahkan terasakan secara langsung. Karangan itu akan lebih lengkap karena melibatkan banyak indra, tidak hanya penglihatan ataupun pendengaran, tetapi juga indra-indra lainnya. Oleh karena itu, daripada berpayah-payah, jadikanlah pengalamanmu sebagai bahan untuk menulis drama. Caranya adalah sebagai berikut. 1. Daftarkanlah pengalaman-pengalamanmu yang paling menarik. 360 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK 2. Pilihlah satu pengalaman yang memiliki konflik yang kuat dan melibatkan cukup banyak tokoh. 3. Catatlah nama-nama tokoh beserta karakternya. Jelaskan pula latarnya, baik waktu, tempat, dan suasananya. 4. Catat pula topik-topik yang akan dikembangkan dalam drama tersebut. 5. Kembangkanlah topik-topik itu ke dalam bentuk dialog. Naskah drama juga dapat bersumber dari peristiwa sehari-hari. Peristiwa itu ditata dan diperkaya dengan inspirasi dan imajinasi kita sendiri. Dengan demikian, untuk menuliskannya, kita pun bisa mengawalinya dari perilaku yang biasa kita alami atau kita saksikan sendiri. Perilaku itu, misalnya, ketika beradu tawar dengan penjaga kantin, memohon izin pada guru untuk memperoleh dispensasi sekolah, menyambut kedatangan tamu, membagikan sumbangan kepada para korban bencana alam. Tugas 1. Carilah naskah drama di majalah, buku, ataupun yang ditonton! 2. Tentukanlah bagian-bagian penting yang ada di dalam naskah tersebut, yaitu tema, alur, tokoh, latar, amanat, dan maksud penulis membuat naskah drama tersebut! 3. Berilah pendapat mengenai isi naskah drama tersebut! Contoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan dengan jawaban berbeda selama substansinya benar. Pada jawaban ini, peserta didik mencari naskah drama baik yang terdapat dalam majalah, surat kabar, buku, internet, ataupun yang ditonton. Tentukan bagian-bagian dalam naskah tersebut meliputi tema, alur, tokoh, latar, amanat, dan maksud penulis, serta memberi pendapat mengenai isi naskah tersebut. Buku Guru Bahasa Indonesia 361 PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 2 Menampilkan Seorang Tokoh dalam Drama yang Dibaca atau yang Ditonton Petunjuk untuk Guru Pementasan drama berawal dari suatu naskah skenario. Dialog dan tata laku yang dipentaskan oleh para pemainnya, sesuai dengan cerita yang disusun sebelumnya oleh penulis naskah. Ide penyusunannya bisa berdasarkan pemikiran sang penulis. Dapat pula ide itu diambil dari cerpen, novel, dan karya-karya lainnya yang sudah ada sebelumnya. Langkah-langkah menulis naskah drama tidak jauh berbeda dengan ketika menulis teks lainnya. Hal pertama yang perlu kita tentukan adalah tema atau pokok permasalahan konflik yang akan diungkap dalam drama tersebut. Misalnya, tentang cinta, tragedi kemanusiaan, dan konflik sosial. Berikutnya adalah pengumpulan bahan. Berbeda dengan ketika menulis teks nonfiksi yang harus bersifat faktual nyata, bahan untuk drama bisa berupa hasil imajinasi atau paduan dari fakta dan imajinasi. Bisa juga merupakan saduran dari karya-karya yang sudah ada, misalnya dari dongeng, cerpen, novel, hikayat, atau pengalaman nyata. Supaya hasilnya lebih menarik dan apik, kita juga perlu menyusun kerangka atau stuktur alur ceritanya, yang meliputi prolog, orientasi, komplikasi, resolusi, dan epilognya. Alur cerita kemudian dikembangkan ke dalam cerita drama secara utuh. Selama proses pengembangan, kerangka tersebut bisa saja berubah. Sebabnya, bisa jadi selama proses tersebut, muncul inspirasi-inspirasi baru yang sebelumnya tidak terpikirkan. Terkait dengan penyusunan dialog, di samping kita dapat membagi ke dalam beberapa babak dan adegan, ada tiga elemen yang tidak boleh dilupakan. Ketiga elemen tersebut adalah tokoh, wawancang, dan kramagung. 1. Tokoh adalah pelaku yang mempunyai peran yang lebih dibandingkan pelaku-pelaku lain, sifatnya bisa protagonis atau antagonis. 2. Wawancang adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh cerita. 3. Kramagung adalah petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh. Dalam naskah drama, kramagung dituliskan dalam tanda kurung biasanya dicetak miring. 362 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Tugas Bacalah teks drama di bawah ini! Mahkamah Karya Asrul Sani Sumber Gambar Asrul Sani. Dalam ruangan ini tidak ada perbedaan antara malam dan siang. Biarpun di kamar tidur Bahri hari sudah malam, kualitas cahaya dalam ruang mahkamah tetap sama. Murni datang diantarkan seorang petugas pengadilan. la berhenti sebentar untuk memandang wajah suaminya. Pembela Nyonya Murni, silakan duduk. Bahri melihat Murni. la berdiri. Murni.... Sayang! Mendengar kata sayang itu Murni memalingkan muka lalu duduk tertunduk. Pembela mendekati Munti lalu berkata. Pembela Nyonya ada sedikit pengakuan yang ingin didengarkan oleh Majelis Hakim yang mulia. Kami mengetahui, bahwa dulu nyonya adalah kekasih Kapten Anwar. Tapi orang yang mencintai Nyonya bukan dia satu-satunya. Ada lagi, yang lain, yaitu Mayor Bahri, suami Nyonya yang sekarang juga mencintai Nyonya. Kemudian, kapten Anwar dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan medan perang. Yang menjadi ketua pengadilan itu adalah Mayor Bahri, suami Nyonya. Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan. Harap nyonya jawab dengan jujur dan tujukan pada Majelis Hakim ..... Murni mengangguk. Pembela Sudah berapa tahun Nyonya berumah tangga dengan saudara Bahri? Buku Guru Bahasa Indonesia 363 Lebih dari tiga puluh tahun. Murni Pembela Waktu yang cukup panjang untuk mengenali pribadi pengetahuan Nyonya, apakah mungkin saudara Bahri menjatuhkan hukuman pada sahabat karibnya Anwar dengan maksud membunuhnya supaya dapat mengawini Nyonya? Tolong Nyonya jawab dengan sejujur-jujurnya. Cobalah Nyonya renungkan. Murni Saya tidak perlu merenungkannya. Saya kenal sifat suami saya. Suami saya seorang pejuang, seorang prajurit yang setia. Tidak, dia bukan pembunuh. Pembela Tolong sampaikan dengan lebih jelas pada Majelis Hakim. Murni Suami saya tidak membunuh Anwar karena ingin kawin dengan saya. Pembela Terima kasih, Nyonya. Untuk sementara sekian dulu yang mulia. Hakim Ketua Saudara Penuntut Umum, giliran Saudara. Penuntut Umum Nyonya Murni, apakah Nyonya seorang yang dapat dipercaya? Ataukah Nyonya berkata begitu hanya sekadar mimpi memamerkan kesetiaan pada suami yang sebetulnya sama sekali tidak Nyonya miliki. Pembela Yang Mulia, saya keberatan terhadap ucapan saudara Penuntut Umum. Di sini yang diadili adalah saudara Bahri bukan Nyonya Murni. Penuntut Umum Maaf, yang Mulia. Saudara Pembela terlalu terburu nafsu. Saya belum selesai bicara. Saya tidak mengadili. Saya hanya membuat suatu simpulan. Hakim Ketua Teruskan saudara Penuntut Umum. 364 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Penuntut Umum Setelah saudara meninggal, berapa lama kemudian nyonya menikah dengan saudara Bahri? Mumi diam sebentar Penuntut Umum mendesak Ayolah, Nyonya Murni. Menurut keterangan yang kami peroleh Nyonya sangat cinta pada saudara Anwar. Apa betul? Murni mengangguk Penuntut Umum Begitu cinta padanya, hingga lamaran saudara Bahri yang pangkatnya lebih tinggi dari saudara Anwar, Nyonya tolak. Saya tidak tahu pasti, biarpun kepastian ini tidak penting, dalam bermesraan dengan saudara Anwar tidak akan begitu aneh jika Nyonya dan saudara Anwar bersimpati untuk sehidup semati-itu biasa. Memang begitu biasanya anak-anak muda yang sedang bercinta. Lalu dia meninggal. Berapa bulan kemudian Nyonya menikah dengan saudara Bahri? Murni hampir-hampir tidak terdengar Dua bulan ...... Keras sedikit. Penuntut Umum Dua bulan. Murni Penuntut Umum dengan sinis Dua bulan? Hebat sekali kesetiaan Nyonya kepada saudara Anwar. Belum lagi jasadnya membusuk dalam kubur, Nyonya sudah berpaling dengan lelaki lain, saingannya. Perempuan apa Nyonya sebetulnya? Perempuan pengobral cinta yang pindah dengan mudah dari lelaki yang satu ke lelaki yang lain? Penjual mulut manis, pendusta, pembohong? Pembela Saya keberatan atas pertanyaan-pertanyaan saudara Penuntut Umum. Penuntut Umum Yang saya kemukakan bukan simpulan. Kalau boleh bertanya pada saudara Pembela terhormat, simpulan apa yang akan ia ambil dari kenyataan- kenyataan ini? Buku Guru Bahasa Indonesia 365 Pembela langsung menjawab Cara saudara mengajukan pertanyaan memojokkan nyonya Murni. Penuntut Umum Saya tidak memojokkan siapa-siapa. Itu adalah prasangka saudara. Di sini ...... Hakim mengetuk-ngetukkan palunya melihat Pembela dan Penuntut Umum bertengkar. Hakim Ketua Saudara-saudara bicara melalui Hakim. Keduanya diam. Maaf yang Mulia. Pembela Hakim Ketua Saudara Penuntut Umum teruskan. Penuntut Umum Untuk sementara sekian dulu yang Mulia. Saudara Pembela, silakan. Hakim Ketua Pembela Nyonya Murni menyeka air matanya, kata nyonya, nyonya kawin dua bulan setelah kekasih nyonya meninggal. Memang nyonya, masyarakat umum akan bertanya-tanya, bagaimana mungkin seorang gadis yang begitu mencintai seorang laki-laki, tiba-tiba kawin dalam waktu begitu singkat dengan lelaki lain. Masyarakat cenderung untuk menghukum, tapi nyonya berhak untuk membela diri. Nyonya tentu punya bisa nyonya Jelaskan? Murni Setelah Anwar meninggal, saya hancur luluh. Dunia ini serasa kiamat Saya hampir-hampir sesat. Saya memutuskan untuk bunuh diri. Tapi Tuhan melindungi saya. Bermalam-malam saya berjuang melawan keinginan saya itu. Saya berhasil mengambil keputusan. Saya akan hidup terus, saya harus bisa melupakan. Tapi saya perempuan, sendiri memerlukan perlindungan. Tidak ada gunanya memerlukan perlindungan seseorang yang sudah tidak ada. Satu-satunya orang yang mencintai saya, kecuali Anwar, adalah Bahri. Lalu saya membulatkan hati. Siapa tahu saya dapat belajar mencintai dia. Karena ia lelaki yang baik, setia. la juga mencintai Anwar. Tidak pernah satu 366 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK katapun keluar dari mulutnya hal-hal yang memburukkan Anwar. Setelah kami menikah, setiap tahun ia membawa saya ziarah ke makam Anwar. Mula-mula saya mengira mencintai dua orang lelaki. Tapi kenyataannya, saya mencintai seorang Bahri. Lalu di mana tempat Anwar. Pembela Murni Kami berdua mencintai Anwar sebagai kenangan. Terima kasih. Pembela Hakim Ketua Masih ada saudara Penuntut Umum? Penuntut Umum Ya, yang Mulia. Nyonya Murni. Apa saudara Bahri membahagiakan Nyonya? Murni Ia berusaha sekuatnya membahagiakan saya dan saya memang bahagia. Nyonya dusta. Penuntut Umum Penuntut Umum Bagaimana tidak?! Baru tadi pagi Nyonya mengeluh pada suami Nyonya. Nyonya menuntut saat-saat yang dapat dijadikan kenangan, karena suami Nyonya tidak memberikan waktu yang menjadi hak Nyonya. Karena suami Nyonya adalah seorang yang tidak kenal cinta sejati yang mengawini Nyonya karena nafsu semata. Murni Oh, tuan mendengarkan sesuatu yang tidak diperuntukkan bagi telinga. Penuntut Umum Itu tidak menjadi soal. Di sini tidak ada rahasia. Murni Bukan karena percakapan itu percakapan rahasia, tapi karena tuan tidak akan pernah mengerti bahasa yang kami pergunakan. Karena bahasa yang berlaku antara suami istri adalah bahasa khusus, yang hanya dapat dimengerti oleh Buku Guru Bahasa Indonesia 367 mereka berdua. Mungkin kata-katanya sama dengan yang tuan dengar di pasar atau baca di koran, tapi setiap kata dibebani rasa yang tumbuh dari suka duka kehidupan kemesraan mereka berdua. Penuntut Umum Kalau begitu tidak masuk akal sekali, usaha manusia mendirikan pengadilan untuk menetapkan suatu perceraian. Murni Perceraian terjadi, jika bahasa itu sudah mati dan digantikan oleh bahasa pasar dan bahasa koran yang jadi milik orang banyak. Penuntut Umum Baik, saya tidak akan memasuki persoalan itu lebih jauh. kepada Hakim Yang mulia, yang ingin saya buktikan ialah bahwa saudara Bahri adalah seseorang yang dikendalikan oleh hawa nafsunya. Nyonya! Waktu saudara Bahri melamar Nyonya dan Nyonya menolak lamarannya apa kata-kata yang diucapkan oleh saudara Bahri? Murni diam sebentar, lalu berkata. Murni Saya mengerti kekecewaannya. Apa yang dia ucapkan tidak penting. Penuntut Umum Penting atau tidak penting adalah urusan Majelis Hakim. Apa katanya? Saya sudah lupa. Murni Penuntut Umum Ayolah Nyonya, Nyonya tidak lupa .... Murni memaling ke arah suaminya. Bahri berkata pada Hakim. Bahri Yang Mulia, apa boleh saya mengatakan sesuatu pada istri saya? Silakan. Hakim Bahri Katakan yang sebenarnya, Murni. Hanya kebenaran yang bisa menyelamatkan saya. Murni menunduk lalu berkata. 368 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Murni Ia berkata, sekarang soalnya jelas sudah. Apa yang menjadi niat waktu tertuduh menjatuhkan hukuman mati sudah jelas. la ingin membunuh saksi yang merupakan saingan baginya. Hakim kelihatan berbisik. Pembela Bapak Hakim yang mulia, apakah boleh saya mengajukan sebuah barang bukti? Saya kira tidak perlu lagi. Hakim Ketua Pembela Yang Mulia, apa pun keputusan yang akan dijatuhkan oleh yang mulia-satu hal harus pasti. Keputusan itu harus berdasarkan kebenaran tersebut -dunia sudah terlalu sarat dengan segala macam prasangka. Hakim Baik, silakan. Pembela membuka mapnya dan mengeluarkan sepucuk surat. Pembela Surat ini ditulis pada malam setelah tertuduh menyampaikan lamarannya pada saudara Murni. Surat ini kemudian dikirimkan pada Murni dengan bantuan seorang prajurit. Tapi prajurit itu terbunuh dan surat ini tidak sampai ke tangan Murni. Surat itu ada pada saya. Saya minta supaya Yang Mulia sudi membacakannya. Ia menyerahkan surat itu pada Hakim Ketua. Hakim membuka sampulnya dan mulai membaca. Hakim Ketua Adinda Murni yang tercinta, Biarpun cinta kakanda telah adinda tolak, semoga adinda masih bersedia membaca surat ini dan mempertimbangkan permohonan kakanda. Kakanda minta maaf atas ucapan yang kakanda lontarkan di hadapan adinda. Kakanda begitu kecewa dan sedih, hingga kakanda kehilangan kendali atas diri kakanda. Lalu kakanda berkata “Kalau begitu tidak ada jalan lain. Salah satu di antara kami, saya atau Anwar harus Kakanda menyesal sedalam-dalamnya atas ucapan malu. Kakanda kini ingin bicara dari lubuk hati kakanda. Adinda bebas menentukan pilihan. Jika adinda memutuskan untuk memilih Anwar, maka kakanda akan mengucapkan syukur dan berdoa pada Tuhan supaya kalian bahagia. Anwar adalah sahabat dia bahagia maka kakanda juga bahagia. Salam kakanda Saiful Bahri Buku Guru Bahasa Indonesia 369 Pembela Terima kasih yang mulia. Saya tidak akan mengajukan pertanyaan lagi. Hakim Ketua Saudara Penuntut Umum masih ingin mengajukan pertanyaan pada saksi? Tidak yang mulia. Penuntut Umum Hakim Ketua Apa ada yang saudara ingin sampaikan pada Majelis Hakim? Penuntut Umum Ada sedikit yang mulia. Sebuah perbuatan ditentukan oleh niat pelakunya. Dari pemeriksaan yang dilakukan sudah cukup jelas niat apa yang tersembunyi di balik hukuman yang dijatuhkan oleh tertuduh. Biarpun saudara Bahri mengatakan bahwa semuanya ia lakukan demi Tuhan, demi bangsa dan negara, niatnya yang sebenarnya adalah untuk menyingkirkan saingannya. Dengan demikian, dia bukan orang yang melakukan tugas tapi ia harus dinyatakan seorang pembunuh. Terima kasih. Hakim Ketua Saudara Pembela, saudara saya persilakan untuk menyampaikan pembelaan saudara yang terakhir pada Majelis Hakim. Pembela Majelis hakim yang sampailah saya pada akhir tugas saya, yaitu membantu dengan sekuat tenaga menegakkan kebenaran dan mengembalikan hak kepada yang berhak. Perbuatan seseorang dinilai menurut niat pelakunya. Tapi siapakah yang dapat mengetahui niat seseorang. Dan jika toh dapat kita ketahui, maka kita akan menilainya menurut keterbatasan pribadi kita juga. Oleh karena itu, Majelis Hakim yang mulia, satu-satunya yang dapat menghakimi adalah pelaku itu sendiri. Tapi itu hanya akan terjadi, jika hati sanubari orang tersebut masih berfungsi sebagaimana mestinya, jika suara hatinya masih bisa membedakan yang benar dan yang salah. Yang terbukti dalam mahkamah ini tidak apa-apa, kecuali bahwa saudara Saiful Bahri yang sekarang ini dihadapkan sebagai tertuduh, adalah seorang yang jujur, rendah hati, percaya pada Tuhan dan seorang yang memiliki tanggung jawab sepenuhnya atas semua perbuatannya. Oleh karena itulah pada tempatnya, jika keputusan pengadilan ini dikembalikan pada hati sanubarinya sendiri. Saya yakin Majelis Hakim yang mulia akan mempertimbangkan ini. Terima kasih! 370 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Hakim Ketua Majelis hakim akan mengundurkan diri untuk bermusyawarah dan mengambil keputusan. Dengan ini sidang saya undur beberapa saat.Para hakim berdiri lalu meninggalkan ruangan sidang, sementara semua yang hadir berdiri. Sumber Manuskrip PDS HB. Jassin, 1984, 32-39 Setelah membaca naskah drama di atas, ikutilah instruksi di bawah ini! 1. Catatlah nama-mana tokoh yang terdapat pada naskah di atas berjudul “Mahkamahâ€! 2. Pilihlah salah satu tokoh dalam naskah drama tersebut! 3. Demonstrasikanlah di depan kelas! Contoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan dengan jawaban berbeda selama substansinya benar. Pada jawaban ini, peserta didik mengidentifikasi dan mencatat nama-nama tokoh yang ada dalam teks drama berjudul “Mahkamahâ€. Setelah mencatat semua tokoh, demonstrasikanlah salah satu tokoh tersebut di depan kelas. Tokoh-tokoh a. Nyonya Murni b. Bahri c. Pembela d. Hakim Ketua e. Penuntut Umum f. Kapten Anwar g. Majelis Hakim Buku Guru Bahasa Indonesia 371 C. Menganalisis Isi dan Kebahasaan dalam Drama yang Dibaca atau Ditonton Ind 1 Menganalisis isi drama yang dibaca atau disimak. Ind 2 Menganalisis kebahasaan dalam drama yang dibaca atau disimak. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Menganalisis Isi Drama yang Dibaca atau Disimak Petunjuk untuk Guru “Bercerita tentang apakah drama ‘Panembahan Reso’ di atas? Jawaban atas pertanyaan tersebut mengarah pada isi atau tema drama tersebut. Adapun yang dimaksud dengan tema adalah gagasan umum dalam suatu drama yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca atau penonton. Tema juga dapat diartikan sebagai inti atau ide dasar sebuah drama. Dari ide dasar itulah kemudian drama itu terbangun. Tema merupakan pangkal tolak pengarang atau sutradara dalam merangkai cerita yang diciptakannya. Tema drama merujuk pada sesuatu yang menjadi pokok persoalan yang ingin diungkapkan oleh penulis naskah. Berdasarkan keluasan tema itu dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yakni tema utama dan tema tambahan. 1. Tema utama adalah tema secara keseluruhan yang menjadi landasan dari lakon drama. 2. Tema tambahan merupakan tema-tema lain yang terdapat dalam drama yang mendukung tema utama. Tema-tema itu biasanya tidak disampaikan secara eksplisit. Setelah menyaksikan seluruh adegan dan dialog antarpelaku dalam pementasan drama, kita akan dapat menemukan tema drama itu. Kita harus menyimpulkannya dari keseluruhan adegan dan dialog yang ditampilkan. Walaupun tema dalam drama itu cenderung “abstrakâ€, kita dapat menunjukkan tema dengan menunjukkan bukti atau alasan yang terdapat dalam cerita. Bukti-bukti itu dapat ditemukan dalam narasi pengarang, dialog antarpelaku, atau adegan atau rangkaian adegan yang saling terkait. 372 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Tugas Bacalah teks drama di bawah ini! Teks 1 Lomba Masak Reni, Ria, Untari, dan Susi sedang duduk-duduk di teras rumah Ria. Di atas meja terhidang minuman dan sepiring pisang goreng. Peristiwa itu terjadi pada suatu sore hari. Reni Bagaimana Ri, kau sudah mendapat ide? Ria penuh tanda tanya sebetulnya sudah, tapi…. Apakah kalian Untari dan Susi Ria setuju dengan ideku ini? hampir bersamaan Coba katakan, apa idemu? Untari Begini diam sebentar. Kita buat saja masakan dari bahan- Susi bahan yang ada di sekitar kita. Kebetulan kami panen pisang Reni dan singkong, kemarin. Nah, kita bisa memanfaatkan kedua bahan itu. Ria Tapi…. apakah masakan kita tidak memalukan? Sebab, Untari singkong dan pisang hanya bahan murah. Susi Benar pendapat Untari, tentunya kelompok kita akan Reni membuat masakan dari bahan yang lebih baik dan lebih Ria mahal. Tetapi aku setuju dengan pendapat Ria. Dengan bahan yang sederhana kita pun dapat membuat makanan yang enak. Kebetulan kakakku pernah membuat makanan dari bahan singkong dan pisang. Jadi, kita dapat belajar dari dia. Ya, ibukupun pernah memasaknya, dan hasilnya … Kami semua senang. bernada khawatir Tapi …. Bagaimana dengan kelompok lain? Wah, mereka pasti akan memasak makanan yang enak dan mahal. Ah, makanan mahal belum tentu enak rasanya. Dan kita harus mengingat kemampuan kita. Betul kata Reni, sebaliknya makanan yang murah belum tentu tidak enak. Maka, sekarang kita putuskan saja, kelompok kita, kelompok II, akan membuat makanan dari bahan singkong dan pisang. Buku Guru Bahasa Indonesia 373 Reni Ya, aku setuju, bagaimana Untari, dan kau Susi? Untari bernada pasrah Bisa begitu …. Ya sudahlah, aku setuju. Susi Aku juga setuju. …………………………………………… Teks 2 Ardi Naik Kelas Citra Aku tahu kamu adalah juara kelas. Tetapi dari tadi aku perhatikan Ardi wajahmu tampak bimbang, seperti angin ribut. Coba lihat mereka! Citra Bersorak-sorak gembira! Mereka telah berhasil merebut kemenangan Ardi dalam kenaikan kelas ini meskipun tidak menjadi juara seperti kau! Citra Itulah bedanya! Ardi Tentunya ada yang sedang kamu pikirkan. Citra Tentu saja! Namanya juga orang hidup! Ardi Apakah kamu sedang memikirkan hasil juaramu itu? Citra Tidak! Ardi Nilaimu yang bagus? Citra Tidak! Ardi Bersungut Semua tidak! Citra Setelah diam sejenak Yang kamu pikirkan itu, apakah ada Ardi hubungannya dengan makhluk hidup? Citra Ya dan tidak! Ardi Sejenis hewan? Tidak! Citra Manusia? Tumbuhan? Cacing? Ardi Tidak! Citra Manusia tidak, hewan tidak, tumbuhan juga tidak! Eng…. apa ada Ardi hubungannya dengan orang lain? Citra Ya! Kecewa Ah, kalau saja aku tahu apa yang ada di dalam kepalamu, aku tentu tidak akan main ragam pesona seperti ini! Tak tahulah apa yang hendak aku lakukan dengan proyek termenungmu itu! Semula…. sebagai seorang kawan, aku ingin membantu. Siapa tahu kepalaku yang dungu ini bisa memberikan pertolongan. Atau paling tidak, semacam perhatian yang khusus terhadap masalah yang khusus pula. Nah! Mendekati hal itu, Ar! O, soal yang khusus-khususan itu, toh? Ya. Bahkan sangat khusus dan sangat pribadi! Apa itu? Aku kagum dan tidak mengerti terhadap dirimu, Ardi! 374 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
100% found this document useful 1 vote4K views18 pagesDescriptiondrama bahasa indonesiaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote4K views18 pagesBab 8 Bermain Drama Kel 7 Alur Cerita,Babak Demi Babak, dan Konflik dalam Drama yang Dibaca atau Ditonton Memahami Struktur Drama yang Dibaca atau Ditonton Struktur drama yang berbentuk alur pada umumnya tersusun sebagai diberikut. a. Prolog Prolog ialah pembukaan atau insiden penlampauan dalam sebuah drama atau sandiwara. Bagian ini biasanya disampaikan oleh tukang dongeng dalang untuk membuktikan citra para pemain, citra latar, dan sebagainya. b. Dialog Dialog ialah media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang dibutuhkan sanggup menggambarkan kehidupan dan susila manusia, problematika yang dihadapi, dan cara insan sanggup menuntaskan Persoalan hidupnya. Di dalam obrolan tersaji urutan insiden rang dimulai dengan, orientasi, komplikasi, hingga dengan resolusi. 1. Orientasi, ialah cuilan awal dongeng yang menggambarkan situasi yang sedang sudah atau sedang terjadi. 2. Komplikasi, meliputi rentang konflik-konflik dan Pengembangannya gangguan-gangguan, halangan-halangan dalam mencapai tujuan, atau kekeliruan yang dialami tokoh utamanya. Pada cuilan ini pula dagat diketahui susila tokoh utama yang menyangkut protagonis dan antagonisnya. 3. Resolusi, ialah cuilan titikpuncak turning point dari drama, berupa babak simpulan dongeng yang menggambarkan penyelesaian atas konflik-konflik yang dialami para tokohnya. Resolusi haruslah berlangsung secara logis dan mempunyai kaitan yang masuk akal dengan insiden sebelumnva. c. Epilog Epilog ialah cuilan terakhir dan sebuah drama yang berfungsi untuk memberikan intisari dongeng atau menafsirkan maksud dongeng oleh salah seorang pemain drama atau dalang pada simpulan cerita. Bentuk-Bentuk Drama A. Berdasarkan bentuk sastra cakapannya, drama dibagi menjadi dua, yaitu 1. Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi. 2. Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa B. Berdasarkan sajian isinya, drama dibagi menjadi tiga, yaitu 1. Tragedi drama duka, yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada keputusasaan dan kehancuran. Dapat juga berarti drama serius yang melukiskan pertikaian di antara tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan malapetaka atau kesedihan. 2. Komedi drama ria, yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun selorohan di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan bahagia. 3. Tragikomedi drama dukaria, yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur dukacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan. C. Berdasarkan kuantitas cakapannya, drama dibagi menjadi tiga 1. Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata, hanya menggunakan gerak tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain. 2. Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata. 3. Doalogmonolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-kata. D. Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya, drama terdiri atas tiga bagian 1. Opera/operet, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau nyanyian dan musik. 2. Sendratari, yaitu pertunjukan serangkaian tari-tarian yang dilakukan oleh sekelompok orang penari dan mengisahkan suatu dengan cerita dengan tanpa menggunakan percakapan. 3. Tablo, yaitu drama yang menampilkan kisah dengan sikap dan posisi pemain, dibantu oleh pencerita. Pemain-pemain tablo tidak berdialog. E. Bentuk-bentuk lain drama, yaitu 1. Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konversi alur, penokohan, tematik. 2. Drama baca, yaitu naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan. 3. Drama borjuis, adalah drama yang bertema tentang kehidupan kaum bangsawan muncul abad ke-18. 4. Drama domestik, yaitu drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa. 5. Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejahatan atau keruntuhan tokoh utama. 6. Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja di Abad Pertengahan. 7. Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri dari satu babak, berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas. 8. Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada terutama di pedesaan Unsur-unsur Drama 1. Latar a. Latar Tempat yaitu penggambaran tempat kejadian didalam naskah drama, seperti dirumah medan perang, meja makan b. Latar Waktu yaitu penggambaran suasana ataupun kejadian dalam naskah drama, seperti pada hari tanggal 17 Agustus 1945. c. Latar Suasana/budaya, yaitu penggambaran suasana ataupun budaya yang melatarbelakangi terjadinya adegan atau peristiwa dalam drama. Misal dalam budaya jawa, dalam kehidupan masyarakat Betawi, Melayu, Sunda, Papua. 2. Penokohan a. Tokoh gagal atau tokoh badut the foil tokoh ini mempunyai pendirian yang bertentangan dengan tokoh lain. b. Tokoh idaman the type character berperan sebagai pahlawan dengan karakter yang gagah berkeadilan atau terpuji. c. Tokoh Statis the static character tokoh ini memiliki peran yang tetap sama, tanpa perubahan, mulai dari awal hingga akhir cerita. d. Tokoh yg berkembang . Misalnya, seorang tokoh berubah dari setia ke karakter berkhianat, dari yang bernasib sengsara menjadi kaya raya, dari yang semula adalah seorang koruptor menjadi orang yang soleh 3. Dialog Dalam drama, percakapan atau dialog haruslah memenuhi 2 tuntutan a. Dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. b. Dialog yang diucapkan diatas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran sehari-hari 4. Tema
1. Carilah naskah drama di majalah, buku, ataupun yang ditonton! 2. Tentukanlah bagian-bagian penting yang ada di dalam naskah tersebut, yaitu tema, alur, tokoh, latar, amanat, dan maksud penulis membuat naskah drama tersebut! 3. Berilah pendapat mengenai isi naskah drama tersebut! Jawaban 1. Tema dari drama adalah keadaan ekonomi, yakni kondisi ekonomi yang kekurangan. Hal tersebut dapat dilihat dari petikan dialog tokoh Suminto; Bagaimana tidak lesu, gaji pegawai rendah seperti saya ini sangat tidak seimbang dengan harga-harga di pasar. Gaji yang saya terima sekarang cuma bisa untuk hidup sepuluh hari saja, yang dua puluh hari mesti harus ditutup dengan utang, meminjam, kalau perlu menjual barang yang layak dijual … 2. Alur yang digunakan pada drama tersusun secara maju dimana isi ceritadisampaikan dengan kronologi cerita dari waktu yang lampau menuju waktu kedepan. 3. Penokohan dalam drama terdapat beberapa tokoh dengan berbagai karakter penokohannya, yang mencerminkan letak posisi tokoh dalam cerita. Salah satu contoh karakter tokoh dari drama adalah sifat kejujuran yang dimiliki oleh tokoh Suminto. 4. Latar tempat dalam naskah drama adalah rumah Suminto. Adapun latar waktu dan suasana dalam cerita adalah pada waktu pagi hari yang sepi di hari Minggu. 5. Amanat atau pesan yang dapat diambil dari petikan naskah drama di atas di antaranya, yaitu seseorang harus bijaksana dalam menyikapi tuntutan kehidupan terkait dengan keadaan ekonomi yang kekurangan. 6. Maksud yang ingin disampaikan penulis dalam drama adalah agar setiap orang bijaksana dalam menyikapi tuntutan kehidupan terkait dengan keadaan ekonomi. 79 total views, 1 views today
carilah naskah drama di majalah buku ataupun yang ditonton